Jumat, 21 Maret 2014

(BALIKPAPAN) (updated) PERTAMA DI INDONESIA, #BANDARA #INTERNASIONAL #BALIKPAPAN #SEPINGGAN DILENGKAPI MALL

tribunnews
kompas

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Terminal baru Bandar Udara Internasional Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, yang mulai beroperasi sejak Sabtu (22/3/2014) subuh tadi, dirancang berbeda dengan Bandara lainnya yang ada di Indonesia.

Terminal ini hadir dengan konsep baru. Selain ramah lingkungan dan hemat energi, juga dilengkapi pusat belanja.

Konsep ramah lingkungan dan hemat energi direpresentasikan oleh karakteristik bangunan fisik. Atapnya seperti lempeng daun sedikit bergelombang, yang beberapa bagiannya bermaterikan  kaca.

Selain atap, beberapa sisi dinding bangunan juga berasal dari kaca. Dengan model ini, memungkinkan sistem pencahayaan dari sinar matahari, dapat masuk secara maksimal ke dalam gedung terminal hingga ke lantai dasar.

“Semua open sehingga pada siang hari tidak membutuhkan penggunaan lampu. Pada malam hari pun lampu yang digunakan adalah lampu hemat energi dan LED. Selain itu, banyak unsur kembali ke alam (back to nature),” kata Direktur Teknik Angkasa Pura I, Polana Banguningsih, kepada Kompas.com.

Selain fasad, konsep ramah lingkungan juga dapat ditemukan pada sistem pengelolaan dan penggunaan air. 

“Air yang sudah digunakan tidak langsung dibuang, melainkan didaur ulang dan digunakan kembali untuk hidran. Tidak keseluruhan yang digunakan, tetapi sebagian besar lagi digunakan kembali,” jelas Head of Sepinggan Airport International Balikpapan Project, Taochid Purnomo Hadi.

Bandara ini dipercantik dengan kehadiran "hutan mini". Aneka tumbuhan cukup rapat menghias lobi dan taman di tengah lantai dasar. Bukan sekadar ornamen,  "hutan mini" ini juga dimaksudkan sebagai simbol identitas kota Balikpapan, dan juga Pulau Kalimantan secara umum.

“Kalimantan kan banyak hutan. Jadi dihadirkan pula "hutan mini" dan tiang-tiang ornamen yang berbentuk batang melambangkan jungle, sehingga landscape tampak alami dan elegan,” kata Polana.

Mal masuk bandara 

Selain terdapat "hutan mini", terobosan lain yang dihadirkan Angkasa Pura I untuk Terminal baru Bandara Internasional Sepinggan ini adalah pusat belanja. Mal ini dikembangkan untuk melayani penumpang dan juga masyarakat umum.

Menurut Polana, kehadiran pusat belanja di Terminal baru Bandara Internasional Sepinggan, bertujuan untuk dapat memberikan konstribusi signifikan terhadap pendapatan berkelanjutan (recurring income) Angkasa Pura I.

Airport  ini dilengkapi mal. Terminal bandara tentu memiliki banyak area komersial. Dan mungkin di Indonesia, ini baru pertama kali Bandara dilengkapi pusat belanja,” kata Polana.
Editor :
Hilda B Alexander


Bandara Baru Sepinggan Balikpapan

Mall Airport yang Ramah Lingkungan

Lokasi Tenant Mulai Diisi dan  Berkonsep Mall Airport
Akhirnya, PT Angkasa Pura I (Persero) mulai operasional terminal baru Bandara Sepinggan, Sabtu (22/3/2014). Masyarakat pengguna jasa penerbangan dapat menikmati layanan di terminal baru yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang baru.

Technical Director PT AP I Persero, Polana Banguningsih Pramesti mengatakan, " Konsep terminal baru Bandara Sepinggan ini adalah green airport. Back to nature-lah. Apalagi Kalimantan kan terkenal dengan hutannya. Kami coba memasukkan di dalam designnya, mulai dari ornamen mirip batang pohon. Selain itu, Sepinggan juga memang diproyeksikan sebagai mall airport," katanya.

Konsep ramah lingkungan ini menurut Taochid Purnomo Hadi, Pimpinan Proyek Pengembangan Bandara Internasional (PPBIS) Sepinggan juga pada prinsip penggunaan kembali sisa air buangan. "Tidak seluruh kami buang. Sebagian diolah kembali menjadi sumber u hydrant, sprinkle, dan flushing," jelasnya.

Pria yang akrab disapa Ochid lega akhirnya bandara baru segera dioperasionalkan. "Alhamdulillah selesai juga," katanya.

Meski PPBIS-sebuah satuan kerja yang dibentuk PT AP I untuk mengelola proyek pengembangan bandara, sempat harus kerja ekstra mengingat sempat dibayangi kelangkaan semen. Dan menjelang operasional malah ada sebagian lanskap yang longsor. "Maklum tanah Kalimantan kan labil. Tapi ini, sudah kami perbaiki," katanya.

Lion Air JT 763 rute Balikpapan-Jakarta menjadi pesawat yang terbang pertama dari bandara baru ini.

Persiapan operasi boyong dari bandara lama k bandara baru telah dimulai sejak penerbangan terakhir yang tiba di Bandara Sepinggan, Jumat (21/3/2014) antara pukul 21.00-22.00. Begitu operasional bandara lama usai, seluruh peralatan yang diperlukan dipindahkan ke bandara baru.

"Selanjutnya sejak pukul 02.00 akan dilakukan sterilisasi untuk operasional. Tidak ada lagi orang yang dapat keluar masuk tanpa menggunakan tanda pengenal," demikian disampaikan Operational Director PT AP I (Persero), Yushan Sayuti, SE.  

Bandara baru Sepinggan akan kembali dibuka, Sabtu (22/3/2014) tepat pukul 04.00  untuk proses check-in penumpang pesawat Lion Air JT 763 rute Balikpapan-Jakarta yang akan menjadi penumpang pertama yang berangkat melalui terminal keberangkatan yang berada di lantai tiga. (*)

Operasional Bandara Baru Sepinggan Balikpapan Dimulai Pagi Ini

Operasional Bandara Baru Sepinggan Balikpapan Dimulai Pagi Ini

PT Angkasa Pura I (Persero) mulai operasional terminal baru Bandara Sepinggan, Sabtu (22/3/2014). Lion Air JT 763 rute Balikpapan-Jakarta menjadi pesawat yang terbang pertama dari bandara baru ini.

Bandara baru Sepinggan akan kembali dibuka, Sabtu (22/3/2014) tepat pukul 04.00  untuk proses check-in penumpang pesawat Lion Air JT 763 rute Balikpapan-Jakarta yang akan menjadi penumpang pertama yang berangkat melalui terminal keberangkatan yang berada di lantai tiga.

Makan, Belanja, bahkan Sekadar Nongkrong di Bandara

Mall Airport yang Ramah Lingkungan
Bandara jadi pusat sosialita, kenapa tidak? Konsep bandara baru sebagai mall airport menjadikan bandara juga menjadi ruang publik buat seluruh masyarakat bukan hanya mereka yang akan berangkat maupun tiba. Inilah konsep bandara yang sudah jamak di negara-negara lain.

Mall airport yang sesungguhnya baru akan diterapkan pertama kali di Indonesia di Bandara Sepinggan ini. Lima brand yang belum ada di Balikpapan bahkan sudah siap untuk membuka outlet di terminal baru yang luasnya 110.000 meter persegi ini. Kelima brand baru tersebut  adalah Burger King Grill, Espresso to Go, Wendy's, Camel, juga the Starter.

Bukan hanya menawarkan outlet makanan dan minuman saja, tapi produk retail dan convenient store juga tersedia. Variasi outlet ini memang sengaja dihadirkan demi memenuhi tagline yang dikampanyekan yakni meet me at Sepinggan. Karena berarti ada berbagai kegiatan yang dapat dilakukan di bandara. Makan, belanja, bahkan hanya sekadar nongkrong demi sinyal wireless fidelity (WiFi).

"Nanti kita juga akan meriahkan terminal dengan berbagai kegiatan. Jadi, suasana akan lebih meriah. Di bandara-bandara lain di negara lain sudah banyak yang dapat kita contoh. Dan kami juga sudah siap dengan berbagai rencana," jelas Wendo Asrul Rose, General Manager PT Angkasa Pura (I) Persero Cabang Bandara Sepinggan.

Lokasi Tenant Mulai Diisi dan Berkonsep Mall Airport

Lima Penumpang Check In Pertama Dapat Souvenir dari AP I Makan, Belanja, bahkan Sekadar Nongkrong di Bandara
Proyek Pengembangan Bandara Internasional Sepinggan (PPBIS) hampir rampung. PT Angkasa Pura I (Persero) menargetkan PPBIS akan rampung Februari ini tepatnya 20 Februari lalu. Dijadwalkan, Sabtu (22/3/2014) besok, bandara ini mulai dioperasikan. Bandara bukan hanya sekadar tempat penumpang naik dan turun pesawat tapi bandara baru Sepinggan juga menjadi tempat berkumpul dengan berbagai tenant yang menarik.

Konsep  pelayanan jasa bandara yang lama adalah pelayanan terhadap penumpang yang datang dan berangkat serta pengantar. Menjelang operasional bandara baru Sepinggan, PT AP I (Perser) tak ingin hanya berkutat dengan jasa layanan yang terkait dengan penerbangan saja. Namun, PT AP I (Persero) juga ingin menggarap segmen pasar baru.

Bandara baru Sepinggan nanti yang akan menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep mall airport. Dengan areal komersialnya mencapai 33.000 meter persegi. Saat ini sudah 25 persen dari jumlah tenant yang ada, sudah terisi. Sementara, PT AP I (Persero) Cabang Bandara Sepinggan yakin jumlah ini akan terus bertambah mengingat proses tendernya masih terus berlangsung. Dan hingga akhir 2014 nanti seluruh tenant bakal terisi.

"Lokasi tenant-tenant-nya tersebar dari lantai 1 hingga empat. Nanti tata letaknya seluruh areal publik akan tersedia pusat belanja. Seperti di sini, nanti juga akan ada tenant-nya, terus sampai ke atas. Dan alur keluar masuk orang akan melewati areal komersial ini," jelas Agust Rahardjo, Sekretaris sekaligus Humas PPBIS ketika menunjukkan areal komersial di lantai 1.

Hingga saat ini, PPBIS terus mengejar berbagai pekerjaan yang tersisa. Sedikitnya tujuh kontraktor yang mengerjakan tiga paket pekerjaan yang tersisa terus berkerja keras guna memenuhi tenggat waktu.
Namun, bukan hanya kontraktor yang diminta dapat segera menyelesaikan pekerjaannya. Seluruh tenant yang telah meneken kontrak juga diharapkan segera mendesain lokasi mereka. Dengan demikian operasional bandara baru dapat dilakukan secepatnya begitu PPBIS selesai dan mendapat verfikasi dari Kementerian Perhubungan. Demikian seperti disampaikan Komisaris Utama PT AP I (Persero) Suratto Siswodohardjo ketika meninjau PPBIS dan membuka workshop Great Customer Satisfaction bagi mitra usaha dan kerja PT AP I (Persero) Cabang Bandara Sepinggan bulan Januari lalu.

Menurut Agust, seluruh lokasi tenant yang telah menandatangani kontrak sudah diserahkan. "Tinggal dari tenant-nya saja yang mengisi. Kemungkinan mereka juga masih sibuk menyiapkan di bandara lain. Karena kebetulan tenant tersebut juga mendapatkan tender di bandara lain," katanya. Namun, ia yakin tenant akan segera mengisi lokasi yang tersedia.

Meet me at Sepinggan adalah tagline yang dipilih untuk menegaskan konsep bandara baru Sepinggan nanti. Bertemu di Sepinggan bukan hanya bagi penumpang dan pengantar serta anggota keluarga yang lain, tapi juga untuk membahas bisnis atau sekadar hangout bersama rekan sejawat ataupun melewatkan makan malam bersama keluarga.
Dari enam paket pekerjaan PPBIS, dua paket di antaranya yakni I dan VI telah selesai 100 persen. Sementara Paket IV bukan untuk penyelesaian sesuai tenggat waktu tersebut. Dengan demikian, yang tersisa hanyalah Paket II, III, dan V.

Paket II untuk pengerjaan terminal dikerjakan kontraktor kerja sama (KSO), yakni PP, Adhi Karya, dan Wijaya Karya. Sedangkan Paket III untuk penyediaan 6 unit garbarata (tahap pertama), fly over dan drainase dikerjakan KSO, Jaya Konstruksi dan Istaka Karya. Dan Paket V untuk pengerjaan gedung parkir dilaksanakan oleh Wijaya Karya, ISO Plan, dan PT Cipta.

Menurut Agust Rahardjo, Sekretaris sekaligus Humas PPBIS menyebutkan untuk pengawasan harian menjelang tenggat waktu, sebuah posko didirikan di gedung terminal baru sehingga seluruh detail pekerjaan terpantau. (*)
Sayangnya, Wendo masih enggan membeberkan rencana yang dimaksud. Ia memilih menunggu hingga operasional bandara baru nanti.

Pastinya menurut Wendo, pihaknya selaku pengelola Bandara Sepinggan siap melakukan berbagai inovasi. "Kami akan selalu berkreasi untuk memasarkan areal komersial ini, bagaimana supaya masyarakat datang ke sini. Kita bisa siapkan tempat juga untuk berbagai suguhan," katanya.

Meski ia tidak menjelaskan secara rinci mengingat ia memilih memberikan kejutan bagi masyarakat, namun yang pasti menurutnya, yang terpenting juga adalah bagaimana menjaga bandara ini tetap bersih dan nyaman. "Ini yang kami tidak dapat kerjakan sendiri. Kami sangat memerlukan dukungan semua masyakat untuk ikut menjaga kebersihan di bandara," katanya.

Bandara baru Sepinggan dapat menampung hingga 10 juta penumpang per tahun. Bandara ini juga akan dilengkapi dengan sistem modern seperti airport integrated management system (AIMS) dan hold bagage screening (HBS). (*)


BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Balikpapan tengah bertransformasi menjadi metropolitan. Kota terbesar kedua di Kalimantan Timur ini dianggap punya potensi besar menjadi metropolitan baru yang sangat berpengaruh.

Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP), Bernardus Djonoputro, mengutarakan hal tersebut terkait posisi Balikpapan, dan dua kota lainnya yakni Makassar, dan Manado, dalam peran dan fungsinya secara strategis bagi Kawasan Timur Indonesia, kepada Kompas.com, Sabtu (22/3/2014). 

Menurutnya, kota seluas 503,3 kilometer persegi ini, memang belum memiliki jumlah populasi sesuai kriteria metropolitan yang ditetapkan Kementerian Pekerjaan Umum yakni sekitar 1 juta jiwa lebih, namun kota ini punya potensi lain yang bisa dikembangkan sehingga mengubahnya menjadi kota metropolitan. 

"Di Balikpapan telah terjadi proses penyatuan konurbasi beberapa wilayah di sekitarnya baik secara fisik maupun aktivitas bisnis dan ekonomi. Sehingga kota ini menjadi sentranya. Terlebih Balikpapan berada pada posisi yang sangat strategis secara geografis, ekonomis, dan juga politik," jelas Bernardus.

Berbeda posisinya dengan Samarinda yang merupakan ibukota dan dirancang sebagai pusat pemerintahan, pusat administrasi, pusat konservasi dengan basis ekonomi pada industri pariwisata. "Adapun kontribusi industri pertambangan, itu seharusnya diklasterisasi, dan menjadi domain Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk memanfaatkannya seefektif dan seefisien mungkin," kata Bernardus.

Lebih lanjut ia memaparkan, Balikpapan punya "tarikan" yang luar biasa dari berbagai aspek kehidupan. Kota ini tidak tergantung pada Jakarta, karena telah lama mempunyai basis ekonomi berupa jasa dan perdagangan dengan cantelan pada industri pertambangan minyak, batu bara, dan gas yang mampu mereka kelola sendiri. Ini dimungkinkan karena banyak perusahaan nasional, dan multinasional yang bercokol di Balikpapan.

Pertumbuhan sektor properti, menurutnya, adalah dampak positif dari kegiatan jasa dan perdagangan tersebut di atas. Kebutuhan hunian, ruang ritel, fasilitas hiburan, dan perhotelan kian menguat seiring intensitas bisnis jasa dan perdagangan. 

Diakui Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, bahwa sektor properti berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Balikpapan yang mencapai 9,03 persen tahun 2013, selain investasi di Kawasan Industri Kariangau (KIK). "Sektor properti menempati posisi atas realisasi investasi dan menjadi generator pertumbuhan ekonomi kota," ujarnya.

Titik temu (hub)

Lebih lanjut Bernardus menganalisa, bahwa Balikpapan berpotensi menjadi hub untuk wilayah Kalimantan. Hal ini dipicu oleh pembangunan infrastruktur, pusat kegiatan ekonomi, pusat industri (KIK), pelabuhan laut, dan terbaru Bandara Internasional Sepinggan Baru dengan kapasitas 10 juta penumpang per tahun. 

"Kelengkapan fasilitas dan infrastruktur serta utilitas kegiatan publik tersebut dapat mendorong kegiatan bisnis regional lebih aktif dengan intensitas tinggi," imbuh Bernardus.

Hanya, perlu diperhatikan dan menjadi visi pemimpin kota Balikpapan ke depan, adalah harus mampu mengendalikan Tata Ruang dan Wilayah kota dalam koridor RTRW 2012-2032 yang telah ditetapkan sebelumnya. 

"Wali Kota, siapa pun sosoknya, harus memegang komitmen, dan dapat menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) secara terperinci setiap wilayah dan menetapkan zonasi secara ketat. Jika sebuah wilayah akan dikembangkan menjadi pusat komersial yang di dalamnya terdapat properti multifungsi, maka harus menjaganya agar tetap demikian. Sebaliknya, jika sebuah wilayah peruntukannya sebagai ruang terbuka hijau, terlarang bagi komersial," tandas Bernardus





Tidak ada komentar:

Posting Komentar